Senin, 11 Desember 2023

ISI KEPALA SETIAP ORANG TIDAK ADA YANG SAMA?

 


sebuah perenungan yg pantas dibagikan :
Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas, Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana. Sesak2an dengan penumpang lain.
Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya.
Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu para korban kebanjiran.
Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?
Seorang nenek2 membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik Ekonomi, pamer2an.'
Seorang emak2 membatin, 'Mudah2an suami saya ga senorak dia. Norak di kelas Ekonomi bukan hal terpuji.'
Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?'
Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan. andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi. Kenapa ga naik AC sih?'
Seorang pemuka agama melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer!'
Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue.'
Seorang tunawisma membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.'
Si eksekutif menyimpan kembali tabletnya di tas. Ia membatin, Puji Tuhan, akhirnya para donatur bersedia membantu. Puji Tuhan, ini kabar baik sekali. Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.
Ia membatin 'Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan manfaat.:
Sahabat..
Begitu berbahaya nya penghakiman. Sebuah kebaikan, tindakan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan hanya karna persepsi kita.
Jaga persepsi kita, semua tak perlu kita nilai seperti penampakannya.
from fb Katon Bagaskara
 
 

KETIKA ANAK KITA MULAI SUKA DGN LAWAN JENIS. Apa yg mesti kita lakukan..?

 


💗💗💗💗💗
Arti pacaran itu pada setiap orang pasti akan berbeda² persepsi sesuai pengalaman yg membentuk persepsi mereka masing².
💗
Ketika persepsi mereka dibentuk oleh sinetron maka akan seperti itulah arti pacaran yg ada dipikirannya.
💗
Nah disitulah pentingnya sebagai orang tua membentuk persepsi sendiri yg benar mengenai pacaran. Agar anak paham bahwa pacaran yang benar itu seperti apa.
💗
Semakin sedikit kita belajar maka semakin sedikit pula kemampuan kita dlm menangani masalah ini, dan semakin byk kita belajar maka kita akan semakin paham dan memiliki byk referensi cara dan teknik yg bisa kita gunakan.
💗
Itulah mengapa beberapa waktu lalu sy memposting bahwa jika kita tdk paham lebih baik banyak belajar dari yg lebih paham dan bukannya byk komentar.
💗
Karena sebenarnya kita ini byk yg miskin ilmu dan pengetahuan tapi malas belajar
💗
Itu yg saya lakukan selama ini. Sy akan belajar jika merasa miskin ilmu dan pengetahuan
💗
Saat saya membuat buku tentang problematik anak ABG sy byk berdiskusi dan belajar dari orang tua ttg pandangan dan pengalaman mereka ttg dunia ABG
💗💗💗
Bagi para orang tua pembelajar, yg berpikir positif dan bijak sy belajar justru mereka menggunakan persoalan pacaran ini sebagai sarana pelatihan bagi anaknya untuk belajar berperilaku benar dan berpikir benar tentang pacaran.
Sementara dari orang tua yg berpikir negatif sy juga bisa belajar bahwa cara berpikir negatif itu ternyata justru tidak menyelesaikan masalah dan malah menimbulkan masalah baru.
💗💗
Sy menuliskan sebuah kisah sukses seorang ayah yg membimbing anaknya melalui proses alamiah masa pubertas anaknya. atau yg lebih dikenal dgn masa menyukai lawan jenis.
💗
Si ayah memilih menjadi teman diskusi dan curhat anaknya soal pacaran.
💗
Alih² melarang anaknya berpacaran ia malah menjadi mentor bagi anaknya untuk menjadi laki² ksatria yg bertanggung jawab ketika anaknya bercerita mulai tertarik dgn lawan jenis. (Kisahnya secara lengkap sy abadikan dalam buku saya)
💗
Dan ketika ayahnya jadi sahabat curhat sekaligus mentor bagi anaknya, hasilnya si anak benar² tumbuh menjadi laki ksatria dan berperilaku sopan, santun dan berbudi pekerti luar biasa.
💗
Beliau berkata pada saya, sy tahu ini adalah proses alami yg akan dilalui setiap anak manusia ketika tiba masa pubertasnya, jika saya melarangnya dgn kekerasan, dia mungkin terlihat nurut didepan saya, tapi saya tdk pernah tahu apa yg dia perbuat dibelakang saya. Apalagi anak sekarang itu byk akalnya.
💗
Jika sy tdk memilih jadi sahabat dan mentor bagi anak saya, maka ia akan memilih temannya sebagai mentornya, dan sy tdk tahu apa yg diajarkan temannya pada anak saya.
💗
Dan saya sebagai org tua yg dititipi anak oleh Tuhan merasa harus mengambil tanggung jawab ini untuk membimbingnya dalam melewati setiap fase² kritis tumbuh kembang hidupnya, sampai ia menikah dan memilih pasangan yg tepat dgn cara² yg benar.
💗
Terserah orang punya pandang berbeda terhadap apa yg saya lakukan pada anak saya, tapi yg pasti sy telah melihat hasilnya, anak saya tumbuh dari saat remaja hingga dewasa sebagai anak yg baik,bertanggung jawab dan bahagia.
💗
Jadi kuncinya adalah peran dan tanggung jawab orang tua pada anaknya.
💗
Demikian beliau menutup ceritanya pada saya,
Kisah ini dituturkan oleh orang tua yg luar biasa, sekaligus pemimpin senior di sebuah perusahaan
💗🌷
Dan akhirnya sy byk sekali belajar, dan mencoba melakukan hal serupa pada guru² kami disekolah yg sdg berada di fase ini, juga anak kami sendiri.
💗🌷
Dan Alhamdulillah, para guru kami berhasil menjadi teladan dalam melalui fase² ini, sampai akhirnya mereka satu demi satu menikah dgn pasangan yg dulu oleh mereka selalu dikonsultasikan pada saya.
💗🌷
Guru² kami byk yg memutus pacarnya atas anjuran saya karena tdk memenuhi kriteria sebagai calon pasangan yg beretika moral baik.
💗🌷
Mereka melakukan ini sukarela tanpa dipaksa dan ketika ada yg pdkt lagi merekapun cerita pada saya, meminta saya memberi penilaian sampai calonnya diminta untuk bertemu saya
Menurut mereka sy adalah ayah kedua bagi mereka, karena ayah pertama mereka di rumah tdk mampu melakukannya
💗🌷
Dan dari meraka saya tahu, bahwa mereka sesungguhnya sangat butuh teman dialog dan curhat, tapi sayang kedua orang tua mereka tdk mampu mengambil peran ini.
💗🌷
Dan banyak lagi teknik pembimbingan berdasarkan pengalaman sebagai orang tua, guru dan konselor dalam buku kami yg perjudul Problematik ABG
💗🌷
Sy hanya mengajak, mari jadilah orang tua pembelajar dan sahabat bagi anak agar anak kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok pribadi yg kita harapkan.
💗🌷
Tapi apakah kita mau atau tidak menjadi orang tua pembelajar dan sahabat curhat bagi anak, ya itu pilihan masing²..
💗🌷
Saya merasa, tanpa banyak belajar saya tdk akan bisa membimbing anak dgn cara yg lebih baik
Karena jadi orang tua itu tdk ada sekolahnya. 🙏
Siapapun yg membaca tulisan ini sampai akhir, pastilah ia adalah tipe orang tua hebat dan orang tua pembelajar.
Selamat ya ayah bunda